top of page

06: Jangan ke New Zealand, MAHAL!


Shutter Speed: Auckland

Saya tertegun saat melihat sisa uang saya di dalam dompet begitu hendak boarding ke Sydney, Australia dari Queenstown, New Zealand. Hampir tak bersisa, itu jawabannya. Bagi beberapa orang, jalan-jalan ke New Zealand ini lumayan mahal, bahkan sedikit lebih mahal (30-40%) dibandingkan jalan-jalan ke Amerika Serikat.


Budget Trip?

Pemandangan alam di New Zealand: padang dan gunung

Saya jarang melihat para backpackers atau low budget travelers melakukan petualangan ke New Zealand dan sepertinya negara ini bukan tujuan utama untuk dijadikan tempat jalan-jalan. Namun sebenarnya, hampir sama seperti Australia, New Zealand menawarkan pengalaman melakukan aktivitas outdoor yang menyenangkan (dan menegangkan). Di sisi lain, bagi para pengelana yang hanya menyukai melihat pemandangan dan road trip, New Zealand juga merupakan tempat yang tepat. Semua kegiatan ini dapat dilakukan dengan tetap on budget, dengan satu syarat: pergi beramai-ramai sehingga bisa melakukan cost sharing dengan teman-teman seperjalanan.


Apakah mungkin jalan-jalan ke New Zealand sendirian? Jawabannya mungkin saja, namun tentu saja biaya akan lumayan berat untuk ditanggung seorang diri, terutama untuk urusan kebutuhan dasar seperti makan, transportasi, dan penginapan.


Negara terbaik untuk road trip

Hal terbaik untuk dilakukan: road trip!

Jika berpikir untuk ke New Zealand tanpa tur maka dibandingkan mengandalkan transportasi publik dari satu tempat ke tempat lainnya, sebaiknya menyewa mobil dan melakukan road trip! Tanpa perlu surat izin mengemudi internasional, hanya cukup menunjukkan surat izin mengemudi yang dikeluarkan di Indonesia, kita sudah bisa bebas mengemudikan mobil di jalan-jalan negara ini. Biaya yang dikeluarkan pun tidak terlalu mahal karena sewa mobil sekitar 50-100 NZD untuk satu hari (yang tentu saja bisa dibagi rata dengan rekan seperjalanan) serta biaya bensin yang sekitar 1 Liter seharga 2 NZD. Transportasi umum memang tersedia untuk di dalam kota, namun saat di sana, saya jarang melihat ada bus antarkota yang melaju di jalan-jalan penghubung dari satu kota ke kota lainnya.


Tujuan road trip sebenarnya bukan hanya sekadar sampai ke kota tujuan tetapi menikmati pemandangan alam New Zealand! Jalan yang cukup sepi membuat kita bisa bebas melajukan kendaraan dengan kecepatan yang mampu membuat kita bisa mengambil gambar dari dalam mobil dengan sempurna. Sejujurnya, waktu tersita banyak justru bukan karena jarak yang ditempuh tetapi karena saya dan teman-teman terlalu banyak berfoto ala-ala di pinggir jalan. Tentu saja karena kami tidak tahan untuk bisa mengambil foto ala-ala Kinfolk dengan latar belakang pegunungan, padang rumput, sekumpulan biri-biri atau hutan yang terbentang sepanjang perjalanan.


Challenge yourself by doing outdoor activities!

Negara ini adalah negara yang cocok untuk melakukan kegiatan di luar ruangan. Dimulai dari bermain kayak, skydiving, snowboarding, bermain ski, panjat tebing atau menyusuri sungai-sungai dengan menggunakan perahu. Kegiatan memacu adrenalin ini dilakukan dengan sangat aman dan penyedia jasanya pun dapat dipercaya. Kota terbaik untuk melakukan kegiatan ini adalah di Queenstown yang terletak di bagian selatan dari New Zealand. Namun, biaya yang dikeluarkan memang biasanya di atas 200 NZD untuk satu kali berkegiatan (termasuk asuransi kecelakaan).

Lake Wakatipu yang tak menipu

Bagi yang tidak suka melakukan outdoor activities yang terlalu memacu adrenalin, melakukan small hiking atau trekking rasanya dapat dilakukan. New Zealand ini kaya dengan tempat-tempat dan trek-trek yang tidak terlalu sulit untuk melakukan pendakian sederhana dan dalam durasi yang tidak terlalu lama. Contohnya ketika berada di Mount Cook, sudah terdapat beberapa pilihan untuk melakukan trekking lengkap dengan panduan durasi perjalanan pulang dan pergi. Lokasinya pun tidak jauh dari tempat penginapan. Pemandangan alam yang ditawarkan? Rasanya berada di dunia Lord of The Rings!


Kesegaran makanan

Craving for fancy ice cream?

"Ini gimana gue 'ngabisinnya?" Saya bertanya kepada teman saya saat satu piring berisi pork ribs tersaji di depan saya. Teman saya pun tertawa sambil mengambil gambar. Inilah perasaan normal sebagai orang Indonesia ketika berada di negara-negara barat. Orang Indonesia yang terbiasa makan dengan porsi sedikit namun banyak lauk pauk pasti akan kebingungan dan kekenyangan saat makanan yang dipesan tiba di atas meja.


Wangi saus BBQ memang membuat saya menjadi semakin berselera makan, selera yang selalu muncul setiap kali makan di luar selama berada di New Zealand. Ketika jalan-jalan ke New Zealand, melakukan eksplorasi terhadap rasa adalah hal yang patut dilakukan. Di kota-kota besar seperti Auckland atau Christchurch, terdapat restoran-restoran ala barat namun dengan cita rasa lokal. Restoran Ortolana di Auckland misalnya, mereka menyajikan daging, seafood atau sayur-sayuran yang dimasak dengan cara Kiwi. Jangan tanya untuk urusan harga makanan di restoran, sekitar 20-30 NZD untuk sekali makan (dengan satu gelas wine).


Menurut saya, tingkat kesegaran dan juga cita rasa produk New Zealand ini serupa dengan cita rasa produk Jepang. Saat berada di New Zealand, rugi rasanya kalau tidak mencoba makan daging atau seafood yang merupakan produk negara ini. Bolehlah satu atau dua kali makan di luar sebelum akhirnya berhemat-hemat dengan masak sendiri.


Jadi, masih berpikir untuk ke New Zealand?

Related Posts

See All
bottom of page