top of page

01: Mantan, kamu apa kabar?


Mantan, kamu apa kabar?


Ah, aku sudah salah langkah, aku memutuskan untuk menyapamu terlebih dahulu. Berulang kali aku menahan egoku untuk merentangkan sapaan, merekatkan jarak yang sudah lama terurai, namun hari ini, saat aku berpapasan denganmu, walau hanya sekejap, membuat runtuh dinding-dinding egoku.


Mantan, kamu apa kabar?


Ah, aku sering kali bertanya kepada diriku sendiri, pertanyaan-pertanyaan yang dibiarkan tak terjawab dan terkadang menjadi bunga tidur di kala malam. Apakah kamu bahagia dengan pacarmu yang baru? Apakah ia mengingatkanmu untuk selalu minum air agar kau tak dehidrasi di sela-sela pekerjaanmu? Apakah kamu masih suka makan nasi goreng kesukaanmu di Taman Suropati?


Mantan, kamu apa kabar?


Ah, aku seringkali berangan-angan untuk masih bertukar rasa dan membalas sapa, seperti yang dahulu kita biasa lakukan setiap kita bersiap untuk merangkul pagi dan melepas senja. Terkadang, aku mengintip halaman akun Facebook-mu, memandang fotomu dan memperhatikan senyum yang terulas di wajahmu, senyuman yang sama yang pernah aku nikmati dulu.


Mantan, kamu apa kabar?


Satu hal yang aku sadari, jarak yang sudah terbagi dan langkah kaki yang sudah terhenti, tak mungkin aku ulang kembali. Biarkan aku menelan bulat-bulat keputusanku, meninggalkanmu terlebih dahulu dan menganggapmu sebagai masa lalu.



bottom of page